Aqiqah Jakarta Vs. COVID-19
PROTOKOL KESEHATAN DAN KEBERSIHAN PADA LAYANAN AQIQAH JAKARTA DALAM MASA PANDEMI COVID-19
ALASAN DIBERLAKUKANNYA PROTOKOL COVID-19 PADA LAYANAN AQIQAH JAKARTA
Bismillah..
Saudara-saudara, sahabat dan para pelanggan Aqiqah Jakarta (AJ) yang semoga dirahmati oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala..
Di tengah pandemi Covid-19 ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh dunia usaha, tak terkecuali layanan usaha kami sebagai bagian dari komunitas masyarakat. Selama sebulan lebih Aqiqah Jakarta mengalami kevakuman usaha, dan terpaksa menolak beberapa permintaan orderan dari saudara dan sahabat-sahabat sekalian (kami mohon maaf sebesar-besarnya atas hal tersebut).
Tetapi melihat perkembangan Covid-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), tampaknya Covid-19 ini tidak akan bisa 100% hilang dalam waktu dekat. Artinya, kondisi phyisical distancing, penerapan gaya hidup bersih dan sehat, serta penggunaan protokol kesehatan dalam berkegiatan harus tetap dilakukan.
Bersamaan dengan hal tersebut, kami melihat bahwa kebutuhan usaha harus tetap berjalan, dengan niat untuk menggerakkan perekonomian masyarakat kecil dan pedagang pasar. Di sisi lain, di luar sana masih ada kebutuhan saudara dan sahabat AJ, ayah dan bunda, untuk menunaikan aqiqah buah hati tercinta. Hal ini juga merupakan hal yang cukup urgent untuk ditunaikan, mengingat aqiqah adalah salah ibadah yang diikat oleh waktu (7 hari setelah kelahiran). Artinya, jika waktu tersebut terlewat, ke-afdholan ibadah aqiqah dikhawatirkan akan berkurang.
Oleh karena itu, Aqiqah Jakarta memohon pertolongan dari ALLAH Subhanahu wa Ta’ala agar diberikan kekuatan dan kemudahan untuk kembali melayani saudara dan sahabat AJ sekalian di Jabodetabek di tengah Pandemi COVID-19 ini.
Tak lupa pula kami juga mohon doa dari saudara dan sahabat AJ semua, semoga setelah Idul Fitri nanti Aqiqah Jakarta dapat kembali lagi melayani kebutuhan saudara dan sahabat-sahabat sekalian.. aamiin..
PROTOKOL KESEHATAN LAYANAN AQIQAH JAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID-19
Protokol kesehatan layanan Aqiqah Jakarta ini dimaksudkan sebagai ikhtiyar kami semaksimal mungkin untuk menghindarkan pelanggan kami dan tim kami dari keburukan COVID-19.
Protokol Kesehatan Layanan Aqiqah Jakarta Ini Terdiri Dari 4 Hal, Yaitu:
1. PROTOKOL DI MARKAS AQIQAH JAKARTA, YAITU:
- Menyediakan Sabun, Hand Sanitizer, dan Disinfektan yang memadai untuk melakukan sterilisasi personel dan lingkungan kerja
- Mewajibkan cuci tangan setiap akan menyentuh bahan masakan atau masakan yang telah jadi atau peralatan masak
- Mewajibkan cuci tangan terlebih dahulu kepada apabila telah keluar dari lingkungan kerja
- Tim Kerja wajib menggunakan sarung tangan dan masker ketika melakukan pengemasan makanan
- Secara berkala melakukan sterilisasi peralatan masak dengan menggunakan air panas, sabun, dan alat sterilisasi lain yang aman (Misalnya: panci, wadah dari logam, wajan, sutil, kontainer, tempat penyimpanan perlengkapan, dll)
- Secara berkala melakukan sterilisasi peralatan dan perlengkapan Aqiqah Jakarta yang tidak berkaitan dengan makanan, dengan menggunakan disinfektan (misalnya: Jaket, Helm, Alas Kaki, Box Motor, dll)
- Jika ada personil yang sakit, maka dianjurkan untuk beristirahat. Tetapi jika memang dirasa tidak masalah (dengan pertimbangan bersama seluruh tim) yang bersangkutan ingin bekerja, maka harus dikondisikan agar tidak melakukan kontak fisik dengan peronel Aqiqah Jakarta yang lain dan harus lebih ketat dalam penerapan protokol kesehatan ini.
2. PROTOKOL KESEHATAN KETIKA BERBELANJA ATAU KELUAR MARKAS AQIQAH JAKARTA, YAITU:
- Menggunakan Masker, Jaket, Sarung Tangan, dan perlengkapan lain untuk melindungi diri
- Memperhatikan Physical Distancing saat berada di luar (di Pasar, di Jalan, di toko, dll)
- Sepulang dari belanja atau keluar markas, wajib melakukan disinfeksi terhadap perlengkapan luar, dan melakukan sterilisasi diri dengan mencuci tangan, kaki, atau bahkan mandi (jika diperlukan)
3. PROTOKOL KESEHATAN KETIKA PENGANTARAN PAKET MASAKAN (Dibagi Menjadi 4 Protokol):
3.A. UNTUK PENGEMASAN OLAHAN KAMBING
I. Disarankan kepada Pembeli agar olahan kambing dibungkus menjadi 1 saja dalam plastik besar, untuk lebih menjamin ke-higienisan dan kebersihan masakan. Berikan juga pengertian kepada pembeli, bahwa dengan dibungkus dalam plastik besar akan memudahkan pembeli jika ingin memanaskan masakannya kembali dalam rangka mematikan virus atau bakteri. Adapun pengemasan berikutnya menjadi ukuran kecil-kecil dapat dilakukan sendiri oleh Pembeli.
II. Apabila Pembeli masih ingin dibungkuskan kecil-kecil, maka tim kerja di Dapur Melakukan Hal Sebagai Berikut:
1. Menentukan personel yang akan melakukan pembungkusan, dengan kriteria:
- Personel pembungkus jangan dari orang yang sebelumnya pernah keluar area Dapur (mencegah kemungkinan penularan dari luar ke makanan).
- Tidak sedang sakit (karena dikhawatirkan ada penularan ke wadah-wadah yang ada). Alasannya adalah, bahwa ketika makanan sudah ada di dalam wadah, maka makanan tersebut tidak memungkinkan untuk dipanaskan kembali.
- Personel yang bertugas melakukan membungkus harus fokus pada tugas membungkus saja pada saat tersebut sampai selesai, agar protokol kesehatan benar-benar terjaga.
2. Memastikan bahwa wadah penampung sementara dalam kondisi bersih (misal: nampan penampung sate; mangkok / Baskom / wadah penampung gulai).
3. Menyemprotkan handsanitizer ke wadah no. 1 tersebut. Ingat, handsanitizer bukan disinfektan ya 😊. Setelah wadah disemprot, dilap dengan lap bersih yang dikhususkan untuk membersihkan wadah. Bukan lap tangan, apalagi lap untuk mencuci.
4. Wajib menggunakan sarung tangan dan masker ketika melakukan pengemasan olahan kambing yang telah matang ke dalam kotak (box).
5. Petugas pengemasan melakukan tugas pengemasan tersebut fokus sampai selesai. Jangan melakukan multitasking (pekerjaan rangkap).
3.B. UNTUK PENGEMASAN NASI BOX
I. Box (Kotak) Nasi berikut perlengkapannya harus dijaga kebersihannya dan disimpan di lokasi yang terhindar dari kotoran. Misalnya: sendok, kertas minyak, tutup, tisu, dsb.
II. Melakukan protokol seperti pada bagian A.II di atas, yaitu:
1. Menentukan personel yang akan melakukan pembungkusan, dengan kriteris:
- Personel pembungkus jangan dari orang yang sebelumnya pernah keluar area Dapur (mencegah kemungkinan penularan dari luar ke makanan)
- Tidak sedang sakit (karena dikhawatirkan ada penularan ke wadah-wadah yang ada). Alasannya adalah, bahwa ketika makanan sudah ada di dalam wadah, maka makanan tersebut tidak memungkinkan untuk dipanaskan kembali.
- Personel yang bertugas melakukan membungkus harus fokus pada tugas membungkus saja pada saat tersebut sampai selesai, agar protokol kesehatan benar-benar terjaga.
2. Memastikan bahwa wadah penampung sementara dalam kondisi bersih (misal: nampan penampung sate; mangkok / Baskom / wadah penampung gulai)
3. Menyemprotkan handsanitizer ke wadah no. 1 tersebut. Ingat, handsanitizer bukan disinfektan ya 😊
Setelah wadah disemprot, dilap dengan lap bersih yang dikhususkan untuk membersihkan wadah. Bukan lap tangan, apalagi lap untuk mencuci.
4. Wajib menggunakan sarung tangan dan masker ketika melakukan pengemasan masakan jadi ke dalam kota (box), dan petugas pengemasan melakukan tugas pengemasan tersebut fokus sampai selesai. Jangan melakukan multitasking (pekerjaan rangkap)
III. Ketika semua Nasi Box telah selesai dikemas (di-packing), maka perlu ada pembungkus luar yang menutup keseluruhan box. Terutama jika pengantaran dilakukan menggunakan sepeda motor.
3.C. PEMBERANGKATAN PAKET PESANAN
I. Sebelum melakukan pengantaran, cek hal-hal berikut ini:
- Perlengkapan yang harus dibawa:
surat-surat kendaraan, SIM, kwitansi, Handphone, bekal air minum, permen (obat ngantuk) dll - Kecukupan bensin pulang pergi (jangan sampai ada pemberhentian di tengah perjalanan, untuk meminimalisir kemungkinan kontak dengan orang yang tidak dikenal)
- Memastikan alamat dan keberadaan penerima pesanan. Bisa dilakukan melalui WA atau Telepon terlebih dahulu (sekali lagi, hal ini untuk menghindari ada perhentian yang tidak perlu di luar markas -meminimalisir kontak, meminimalisir risiko tertular-)
- Membuat janji dengan penerima pesanan agar ada protokol physical distancing ketika serah terima barang, yaitu:
- Tidak perlu masuk beramah tamah
- Tidak perlu kontak fisik apabila tidak mendesak
- Jika memungkinkan, agar pembayaran dilakukan via transfer, dan personel pengantar hanya melihat bukti transfernya saja (untuk meminimalisir kontak).
- Apabila pembayaran dilakukan secara cash, diminta untuk disiapkan sebelumnya, sehingga personel yang melakukan pengantaran tidak perlu menunggu terlalu lama (meminimalisir durasi di luar ruangan)
- Meminta informasi apakah di sekitar tempat serah terima pesanan ada zona merah atau tidak (agar personel pengantar pesanan dapat lebih waspada)
II. Personel Pengantar Pesanan harus selalu membawa dan mengenakan perlengkapan pengantaran, yaitu:
- Jaket
- Masker
- Sarung tangan
- Hand Sanitizer (untuk mensterilkan tangan apabila terpaksa harus menyentuh benda asing di luar)
- Disinfektan (untuk mensterilkan benda yang diterima dari orang lain -Termasuk juga menyemprot uang yang diterima apabila dirasa perlu- )
- Tas punggung atau tas pinggang. Tujuannya, apabila perlu serah terima sesuatu semisal makanan atau pemberian dari pembeli, bisa langsung dimasukkan ke dalam tas tanpa perlu dipegang terlebih dahulu
III. Berhati-hati di perjalanan, sebisa mungkin jangan berhenti apabila tidak mendesak. Patuhi aturan phyisical distancing dan peraturan lalu lintas
3.D. SETELAH PULANG (SELESAI DARI) PENGANTARAN PAKET
I. Sebelum masuk ke markas, maka terlebih dahulu petugas pengantaran memperhatikan dan melakukan hal-hal sebagai berikut sesuai urutan:
- Lepaskan Helm, Jaket, dan tas. Kemudian letakkan di tempat yang telah disediakan. Pada bagian ini masker dan sarung tangan jangan dilepas terlebih dahulu.
- Dalam keadaan masih mengenakan masker dan sarung tangan, ambil disinfektan dan semprot Helm, Jaket, dan Tas yang tadi telah dilepaskan. Apabila di dalam tas terdapat benda dari luar (pemberian pelanggan atau beli dari luar), maka benda2 tersebut dikeluarkan dan juga disemprot dengan disinfektan. Jika ini terjadi, maka jangan lupa pula untuk menyemprot bagian dalam tas yang tadi digunakan.
- Lepaskan sarung tangan, kemudian semprot juga dengan disinfektan.
- Cuci tangan atau pakai hand sanitizer untuk mensterilkan tangan.
- Lepas Masker setelah melakukan sterilisasi tangan.
- Cuci kaki di luar dengan sabun.
- Jika diperlukan, langsung ke kamar mandi untuk melakukan pembersihan diri lebih lanjut
- Silakan beristirahat atau melakukan kegiatan selanjutnya.
II. Apabila terdapat pengantaran yang berulang, maka persiapan pengantaran berikutnya dilakukan oleh tim kerja yang ada di markas. Persiapan pesanan berikutnya disiapkan sedemikian rupa sehingga personel pengantaran bisa langsung jalan tanpa harus bersentuhan dengan pengemasan paket. Jangan sampai personel pengantar ini juga harus ikut melakukan packing terhadap paket yang akan diantar berikutnya (karena kondisinya yang baru saja dari luar, membuat personel pengantar lebih berisiko terpapar oleh Covid19)
4. PROTOKOL KESEHATAN BAGI PELANGGAN YANG BERKUNJUNGAN KE MARKAS AQIQAH JAKARTA
Assalalaamu’alaikum Sahabat AJ,
Bagi sahabat atau pelanggan Aqiqah Jakarta, perlu kami sampaikan beberapa hal terkait perbedaan perlakuan kami terhadap pelanggan maupun calon pelanggan Aqiqah Jakarta.
Telah kita ketahui bersama bahwa pandemi Covid 19 ini sangat berdampak pada operasionalitas banyak pelaku usaha, tak terkecuali Aqiqah Jakarta. Sebagai bentuk respon atas pandemi ini, kami menetapkan protokol kesehatan dalam kegiatan usaha Aqiqah Jakarta serta muamalah dengan pelanggan Aqiqah Jakarta. Tanpa mengurangi rasa hormat kami, izinkan kami menyampaikan protokol kesehatan yang kami terapkan demi kebaikan kita bersama.
1. Pelanggan dan Sahabat AJ tentu sudah mengetahui bahwa salah satu keunggulan Aqiqah Jakarta adalah kesediannya mempersilakan calon pembeli untuk datang langsung ke kandang kambing untuk memilih kambing sendiri secara langsung atau melihat proses penyembelihan. Pelanggan juga diizinkan datang ke markas Aqiqah Jakarta untuk melakukan test rasa (apabila masakannya tersedia). Pelanggan pun (bagi yang mau dan bersedia) dapat difasilitasi untuk melakukan penyembelihan sendiri (dengan syarat sudah biasa menyembelih, agar tidak menyakiti kambingnya). Semua hal tersebut kami lakukan untuk memastikan ketentraman hati pelanggan Aqiqah Jakarta serta demi memberikan gambaran utuh mengenai layanan aqiqah yang kami sediakan.
Karena kami berupaya mengamalkan kejujuran dalam muamalah kami dengan pelanggan, sebagaimana hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam,
“Dua orang yang bertransaksi jual beli itu punya hak khiyar (memilih) selama belum berpisah. Bila keduanya jujur dan menerangkan (apa adanya), maka keduanya akan diberi barakah dalam jual belinya. Tapi bila mereka berdusta dan menyembunyikan (cacat) maka akan dihilangkan keberkahan jual beli atas keduanya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud)
Tetapi setelah menimbang kondisi di tengah adanya pandemi ini, maka dengan hormat kami menghaturkan permohonan maaf karena terpaksa harus melakukan pembatasan kunjungan ke kandang kambing maupun ke markas kami. Pembatasan kunjungan dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan serta berdasarkan pertimbangan tim Aqiqah Jakarta.
Oleh karena itu, kami mohon pengertian dari sahabat AJ sekalian, bahwasanya dengan melakukan pembatasan ini kami tidak sedang berprasangka buruk terhadap sahabat atau calon pelanggan Aqiqah Jakarta. Tetapi ini adalah bentuk upaya kami serta bagian dari tanggung jawab kami sebagai pengelola untuk menjaga kebersihan dan kesehatan makanan serta lingkungan kerja Aqiqah Jakarta demi kesehatan, kenyamanan, dan ketentraman pelanggan Aqiqah Jakarta seluruhnya. Hal ini semua dilakukan mengingat kami melayani masyarakat umum, dan kami ingin menunaikan amanah yang diberikan kepada kami dengan sebaik-baiknya.
2. Pelanggan Aqiqah Jakarta masih bisa berkunjung ke kandang maupun dapur Aqiqah Jakarta untuk melihat, memilih, bahkan menyembelih kambing (jika kondisi memungkinkan) atau test masakan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Menghubungi Aqiqah Jakarta untuk memastikan jadwal kunjungan
- Yang datang hanya 1 orang saja dari perwakilan pihak keluarga
- Tidak sedang sakit apapun
- Mengenakan Alat Pelindung diri, minimal masker dan sarung tangan
- Mematuhi protokol kesehatan dan kebersihan selama berada di kandang
- Memperhatikan Physical Distancing selama berkunjung
- Berperilaku bersih selama di lingkungan kandang dan dapur Aqiqah Jakarta (Tidak meludah sembarangan, tidak bersin sembarangan, tidak buang sampah sembarangan, dll)
- Aqiqah Jakarta dengan pertimbangan internal berhak menolak atau melakukan reschedule kunjungan pelanggan Aqiqah Jakarta
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Saudara-saudara, sahabat dan para pelanggan Aqiqah Jakarta (AJ) yang semoga dirahmati oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala..
Di tengah pandemi Covid-19 ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh dunia usaha, tak terkecuali layanan usaha kami sebagai bagian dari komunitas masyarakat. Selama sebulan lebih Aqiqah Jakarta mengalami kevakuman usaha, dan terpaksa menolak beberapa permintaan orderan dari saudara dan sahabat-sahabat sekalian (kami mohon maaf sebesar-besarnya atas hal tersebut). Tetapi melihat perkembangan Covid-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), tampaknya Covid-19 ini tidak akan bisa 100% hilang dalam waktu dekat. Artinya, kondisi phyisical distancing, penerapan gaya hidup bersih dan sehat, serta penggunaan protokol kesehatan dalam berkegiatan harus tetap dilakukan.
Bersamaan dengan hal tersebut, kami melihat bahwa kebutuhan usaha harus tetap berjalan, dengan niat untuk menggerakkan perekonomian masyarakat kecil dan pedagang pasar. Di sisi lain, di luar sana masih ada kebutuhan saudara dan sahabat AJ, ayah dan bunda, untuk menunaikan aqiqah buah hati tercinta.
Hal ini juga merupakan hal yang cukup urgent untuk ditunaikan, mengingat aqiqah adalah salah ibadah yang diikat oleh waktu (7 hari setelah kelahiran). Artinya, jika waktu tersebut terlewat, ke-afdholan ibadah aqiqah dikhawatirkan akan berkurang.
Oleh karena itu, Aqiqah Jakarta memohon pertolongan dari ALLAH Subhanahu wa Ta’ala agar diberikan kekuatan dan kemudahan untuk kembali melayani saudara dan sahabat AJ sekalian di Jabodetabek di tengah Pandemi COVID-19 ini.
Tak lupa pula kami juga mohon doa dari saudara dan sahabat AJ semua, semoga setelah Idul Fitri nanti Aqiqah Jakarta dapat kembali lagi melayani kebutuhan saudara dan sahabat-sahabat sekalian.. aamiin..
Protokol kesehatan layanan Aqiqah Jakarta ini dimaksudkan sebagai ikhtiyar kami semaksimal mungkin untuk menghindarkan pelanggan kami dan tim kami dari keburukan COVID-19. Protokol Kesehatan Layanan Aqiqah Jakarta Ini Terdiri Dari 2 Hal, Yaitu:
1. Protokol Di Markas Aqiqah Jakarta, Yaitu:
- Menyediakan Sabun, Hand Sanitizer, dan Disinfektan yang memadai untuk melakukan sterilisasi personel dan lingkungan kerja
- Mewajibkan cuci tangan setiap akan menyentuh bahan masakan atau masakan yang telah jadi atau peralatan masak
- Mewajibkan cuci tangan terlebih dahulu kepada apabila telah keluar dari lingkungan kerja
- Tim Kerja wajib menggunakan sarung tangan dan masker ketika melakukan pengemasan makanan
- Secara berkala melakukan sterilisasi peralatan masak dengan menggunakan air panas, sabun, dan alat sterilisasi lain yang aman (Misalnya: panci, wadah dari logam, wajan, sutil, kontainer, tempat penyimpanan perlengkapan, dll)
- Secara berkala melakukan sterilisasi peralatan dan perlengkapan Aqiqah Jakarta yang tidak berkaitan dengan makanan, dengan menggunakan disinfektan (misalnya: Jaket, Helm, Alas Kaki, Box Motor, dll)
2. Protokol Kesehatan Ketika Berbelanja Atau Keluar Markas Aqiqah Jakarta, Yaitu:
- Menggunakan Masker, Jaket, Sarung Tangan, dan perlengkapan lain untuk melindungi diri
- Memperhatikan Physical Distancing
3. Protokol Kesehatan Ketika Pengantaran PAKET MASAKAN, Dibagi Menjadi 4 protokol:
- Protokol Pengemasan Olahan Kambing
- Protokol Pengemasan Nasi Box
- Protokol pemberangkatan Paket Pesanan
- Protokol Setelah Pulang Dari Pengantaran Paket
Tags: kambing aqiqah, harga, problematika, pelanggan sayang, sejarah, petunjuk